Enter your keyword

ITB Kampanyekan Etika Berpenampilan dan Komunikasi Mahasiswa Melalui Pesan Singkat

ITB Kampanyekan Etika Berpenampilan dan Komunikasi Mahasiswa Melalui Pesan Singkat

Dalam rangka membangun budaya akademik yang profesional, tertib, dan mencerminkan nilai-nilai kesopanan, Direktorat Persiapan Bersama (Ditsama) di bawah koordinasi Kantor Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, menggagas kampanye edukatif mengenai etika berpenampilan di lingkungan kampus serta etika menghubungi dosen melalui pesan singkat (SMS/WA/media sosial).

Kampanye ini bertujuan untuk mengingatkan kembali pentingnya etika dasar dalam kehidupan kampus—baik dalam hal cara berpakaian maupun dalam berinteraksi dengan dosen—yang menjadi fondasi pembentukan karakter mahasiswa sebagai bagian dari komunitas akademik.

Etika Berpenampilan: Mencerminkan Sikap Hormat dan Tanggung Jawab

Dalam poster kampanye yang disebarluaskan ke berbagai fakultas/sekolah, mahasiswa diajak untuk berpakaian rapi, sopan, dan sesuai dengan identitas gender masing-masing. Penampilan yang pantas dianggap mencerminkan rasa hormat terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar. Ditekankan pula bahwa pakaian tipis, ketat, robek, atau menampilkan bagian tubuh sensitif tidak diperkenankan, sebagaimana juga penggunaan kaos tanpa lengan, tato yang tampak, atau tindik di wajah bagi mahasiswa.

Kampanye ini menyasar seluruh mahasiswa dengan membedakan panduan berpenampilan bagi mahasiswa laki-laki, mahasiswi tidak berjilbab, dan mahasiswi berjilbab, tanpa mengurangi prinsip kesetaraan dan kenyamanan di lingkungan akademik.

Etika Menghubungi Dosen: Sopan, Jelas, dan Beradab

Selain soal penampilan, Ditsama juga mengingatkan pentingnya menjaga tata krama saat menghubungi dosen melalui pesan singkat. Dalam poster kedua yang disebarkan, mahasiswa diarahkan untuk:

  • Mengirim pesan di waktu yang tepat,
  • Mengawali dengan salam,
  • Menyebutkan nama dan NIM dengan jelas,
  • Menggunakan kata sapaan formal seperti “saya” dan “Bapak/Ibu Dosen”,
  • Menyampaikan maksud secara ringkas dan sopan,
  • Menghindari kesan mendesak atau menggurui, dan Menutup dengan ucapan terima kasih.

Langkah ini diambil menyusul temuan di lapangan bahwa banyak mahasiswa baru belum terbiasa dengan etika komunikasi akademik, terutama dalam konteks digital.

Komitmen ITB dalam Pembinaan Karakter Mahasiswa

Direktur Direktorat Persiapan Bersama, Prof. Dr. Fatimah Arofiati Noor, S.Si., M.Si., menyampaikan bahwa kampanye ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan ITB dalam membentuk karakter mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga matang secara etika dan sosial.

“Etika bukan hanya soal aturan, tetapi mencerminkan sikap hormat, tanggung jawab, dan kedewasaan mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat kampus,” jelas Prof. Fatimah dalam penjelasannya.

Ditsama berharap kampanye ini dapat terus digaungkan oleh seluruh sivitas akademika, termasuk di lingkungan fakultas/sekolah, dan menjadi budaya yang tumbuh secara kolektif dalam kehidupan kampus.

X