Prosedur Penjurusan Program Studi
Pendidikan di ITB diselenggarakan dalam bentuk pendidikan kesarjanaan yang bertujuan membekali mahasiswa dengan penguasaan ilmu pengetahuan yang komprehensif, wawasan yang luas, serta kesadaran akan pemanfaatan keilmuan secara bertanggung jawab. Lulusan ITB diharapkan memiliki kemampuan dan naluri untuk mengembangkan dan/atau menerapkan ilmu secara mandiri maupun kolaboratif, termasuk dalam konteks lintas disiplin.
Sejalan dengan Kurikulum 2024, penjurusan mahasiswa ke program studi dilakukan pada akhir semester I. Penentuan program studi didasarkan pada peminatan yang dinyatakan oleh mahasiswa melalui pengisian kuesioner, serta mempertimbangkan capaian akademik dan daya tampung program studi.
Tahapan Penjurusan
Mahasiswa mengisi kuesioner peminatan program studi dalam dua tahap:
- Tahap I – Dilaksanakan pada awal Semester I (masa penerimaan mahasiswa baru). Hasil kuesioner ini digunakan sebagai basis awal data preferensi mahasiswa.
- Tahap II – Dilaksanakan di tengah Semester I. hasil kuesioner dijadikan sebagai database pilihan program studi Tahap II.
- Tahap III – Dilaksanakan di akhir Semester I setelah masa pemasukan DNA. hasil kuesioner dijadikan sebagai database pilihan program studi Tahap III.
Penempatan mahasiswa ke program studi dilakukan berdasarkan kriteria berikut:
- Urutan pilihan program studi yang diisi pada kuesioner tahap akhir;
- Prestasi akademik mahasiswa selama semester pertama;
- Kapasitas atau daya tampung masing-masing program studi.
Penetapan hasil penjurusan dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan sesuai ketentuan yang berlaku.
Ketentuan Khusus
Mahasiswa yang diterima melalui jalur beasiswa pengembangan program studi akan dijuruskan secara langsung ke program studi tertentu sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian beasiswa.
Sementara itu, mahasiswa yang tidak mengisi kuesioner penjurusan akan ditempatkan pada program studi yang masih memiliki daya tampung setelah seluruh proses penjurusan selesai.